18 Hadits Tentang Keutamaan Ilmu Agama
Bismillahirrahmanirrahiim….. Alhamdulillahi rabbil aalamiin. Shalawat dan salam untuk Rasulullah SAW. semoga Allah SWT., mencatat kita sebagai orang-orang yang cinta dan berjuang menghidupkan sunnahnya yang disebutkan dalam banyak haditsnya.
Saat sekarang
ini, ilmu agama seolah kehilangan harganya dari mata dan hati umat islam
sendiri. Kita tidak lagi memiliki kecintaan terhadap warisan Nabi SAW. yang
satu ini sebagaimana para sahabat yang bahkan rela bersungguh-sungguh melakukan
perjalanan dengan rentang waktu satu bulan hanya untuk mendengarkan satu hadits
Nabi SAW. dari orang yang mendengarnya langsung dari Nabi SAW.
Oleh sebab itu,
Berikut adalah hadits-hadits tentang keutamaan ilmu agama yang semoga dengannya
hati kita kembali memahami betapa berharganya ia dan hidup para pemiliknya
sebagai warisan Nabi SAW.
Hadis Ke-1: Hilangnya Ilmu dan Khusyu’ Dalam Shalat
Dari Abu Ad Darda'
ra. dia berkata; Ketika kami bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menengadahkan pandangannya ke langit
kemudian berkata; "Inilah saatnya ilmu dicabut dari manusia sehingga
mereka tidak mampu mengetahui darinya sama sekali",
maka Ziyad bin
Labid Al Anshari bertanya; 'Bagaimana ilmu dicabut dari kami, padahal kami
membaca Al Qur'an? Demi Allah, kami pasti akan membacanya dan membacakannya
kepada istri-istri dan anak-anak kami.'
Maka beliau
berkata: "alangkah malangnya dirimu wahai Ziyad, sesungguhnya aku
menganggapmu termasuk orang yang faqih di Madinah, inilah kitab Taurat dan
Injil milik Yahudi dan Nashrani maka apakah bermanfaat bagi mereka?".
Jubair berkata;
Kemudian aku bertemu dengan Ubadah bin Ash Shamith, maka aku bertanya;
'Tidakkah kamu mendengar sesuatu yang dikatakan saudaramu yaitu Abu Ad Darda'?
' Maka aku memberitahukan kepadanya apa yang dikatakan oleh Abu Ad Darda'.
Dia berkata; 'Abu
Ad Darda' benar, jika kamu berkehendak sungguh pasti aku ceritakan kepadamu
tentang ilmu yang pertama kali akan diangkat dari manusia yaitu Al Khusyu'
(rasa khusyu') hampir-hampir kamu masuk ke dalam masjid jami' namun kamu tidak
melihat seorang pun di dalamnya orang yang khusyu'.' (Jami' At-Tirmidzi No. 2577)
Hadits Ke-2: Mewaspadai Hadis Palsu
Dari al Mughirah
bin Syu'bah ra., dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Barangsiapa meriwayatkan satu hadits dariku, dan dia
melihat bahwa hadits itu dusta, maka dia adalah salah satu dari para
pendusta." (Jami' At-Tirmidzi No. 2586)
Hadits Ke-3: Larangan Berkata Tidak Tahu Saat Ditanya, Jika Berilmu dan
Tahu
Dari Abu Rafi' dan
yang lainnya, dan dia memarfu'kannya, beliau bersabda: "sungguh aku akan
mendapati salah seorang dari kalian yang bersandaran ke peraduannya, kemudian
datang kepadanya salah satu perkara yang telah aku perintahkan atau yang telah
aku larang, maka dia berkata; 'aku tidak tahu, apa yang aku dapati di dalam
kitabullah maka kami akan mengikutinya." (Jami' At-Tirmidzi No. 2587)
Hadits ke-4: Menunjukkan Kebaikan Bagian dari Ilmu
Dari Abu Mas'ud al
Badri ra.; bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam meminta kendaraan dari beliau (untuk mengangkut), seraya dia
berkata; 'Sesungguhnya perjalananku terhenti (karena kendaraanku mati) '. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Datanglah kepada
fulan."
Maka dia
mendatanginya, lalu dia memberinya kendaraan, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjukkan pada kebaikan,
maka dia mendapatkan seperti pahala pelakunya, atau orang yang mengerjakannya'."
(Jami' At-Tirmidzi No. 2595)
Hadits ke-5:
Mencontohkan Kebaikan Bagian Dari Ilmu
Dari Ibnu
Jarir bin Abdullah dari bapaknya dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mensunnahkan sunnah kebaikan, lalu
dia diikuti atasnya, maka dia mendapatkan pahalanya dan seperti pahala orang
yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa
mensunnahkan sunnah kejelekan, lalu dia diikuti atasnya, maka dia mendapatkan
dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit
pun." (Jami' At-Tirmidzi No. 2599)
Hadits Ke-6: Berpegang Teguh Pada Sunnah dan Mewaspadai Bid’ah
Dari al 'Irbadh
bin Sariyah ra., dia berkata; suatu hari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi wejangan kepada kami setelah shalat subuh
wejangan yang sangat menyentuh sehingga membuat air mata mengalir dan hati
menjadi gemetar.
Maka seorang
sahabat berkata; 'seakan-akan ini merupakan wejangan perpisahan, lalu apa yang
engkau wasiatkan kepada kami ya Rasulullah? '
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku wasiatkan kepada kalian untuk
(selalu) bertaqwa kepada Allah, mendengar dan ta'at meskipun terhadap seorang
budak habasyi, sesungguhnya siapa saja diantara kalian yang hidup akan melihat
perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang
dibuat-buat, karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan.
Barangsiapa
diantara kalian yang menjumpai hal itu hendaknya dia berpegang teguh dengan
sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah
sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham." (Jami' At-Tirmidzi No. 2600)
Hadits Ke-7:
Menghidupkan Sunnah Nabi SAW.
Dari Anas bin
Malik ra. berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadaku: "Wahai anakku, jika kamu mampu pada pagi hari dan sore hari
tanpa ada kecurangan dalam hatimu kepada seorangpun maka lakukanlah, ".
Kemudian beliau
bersabda kepadaku: "Wahai anakku, itu termasuk dari sunnahku, barangsiapa
menghidupkan sunnahku, berarti dia mencintaiku dan barangsiapa mencintaiku,
maka dia akan bersamaku di surga." (Jami' At-Tirmidzi No. 2602)
Hadits ke-8: Tingginya Derajat Orang berilmu
Dari Qais bin
Katsir ia berkata; Seseorang dari Madinah mendatangi Abu Darda` di
Damaskus, Abu Darda` bertanya; "Apa yang membuatmu datang kemari wahai
saudaraku?" Orang itu menjawab: "Satu hadits yang telah sampai
kepadaku bahwa anda menceritakannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam."
Abu Darda`
bertanya; "Bukankah kau datang karena keperluan lain?" Orang itu
menjawab; "Tidak." Abu Darda` bertanya; "Bukankah kau datang
untuk berniaga?" Orang itu menjawab: "Tidak, aku datang hanya untuk
mencari hadits tersebut." Abu Darda` berkata; "Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menempuh
jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan menuntunnya menuju surga dan para
malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya karena senang kepada pencari ilmu,
sesungguhnya orang berilmu itu akan dimintakan ampunan oleh (makhluq) yang
berada di langit dan di bumi hingga ikan di air,
keutamaan orang
yang berlilmu atas ahli ibadah laksana keutamaan rembulan atas seluruh bintang,
sesungguhnya ulama adalah pewaris pada nabi dan sesungguhnya para nabi tidak
mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, maka siapa yang
mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian yang banyak." (Jami'
At-Tirmidzi No. 2606)
Hadits Ke-9: Ketiadaan Ilmu
Menyebabkan Ikut Tradisi Non Islam
Dari Abu Sa'id Al
Khudri ra. dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan
orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta,
sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun kalian pasti kalian
akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah
mereka itu yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab: "Siapa lagi kalau
bukan mereka." (Shahih Muslim No. 4822)
Hadits Ke-10: Hilangnya Ilmu Tanda Kiamat Dekat
Dari Anas bin
Malik ra. dia berkata; "Ketahuilah, saya akan
memberitahukan kepada kalian suatu hadits yang pernah saya dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak akan ada seorang pun yang
menceritakan kembali kepada kalian sepeninggal saya kelak.
Beliau telah
bersabda: 'Di antara tanda-tanda kiamat adalah hilangnya ilmu (keIslaman),
maraknya kebodohan, merajalelanya perzinaan, banyaknya orang yang meminum
minuman keras, berkurangnya populasi kaum pria dan bertambahnya kaum wanita,
hingga akhirnya seorang pria akan menjadi penanggungjawab bagi lima puluh orang
wanita.' (Shahih Muslim No. 4825)
Dalam riwayat lain disebutkan:
Dari 'Abdullah ra. dan Abu Musa ra.,
mereka berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya sebelum hari kiamat ada beberapa hari yang didalamnya ilmu
dihilangkan, kebodohan merajalela, dan banyaknya pembunuhan." (Shahih
Muslim No. 4826)
Riwayat lainnya
menyebutkan:
Abu Hurairah berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda tentang
tanda-tandaKiamat; Jaman (Waktu) terasa dekat (ringkas), ilmu agama dicabut,
banyaknya bencana/kekacauan, kekikiran merajalela dan banyak alharj.' Para
sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah itu Al Harj? ' Rasulullah menjawab:
'Pembunuhan.' (Shahih Muslim No. 4827)
Hadits ke-11: Ilmu Agama Dicabut Dengan Wafatnya Ulama
'Abdullah bin
'Amr bin Al 'Ash ra., berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Allah Azza wa Jalla menghapuskan ilmu agama tidak
dengan cara mencabutnya secara langsung dari hati umat manusia.
Tetapi Allah akan
menghapuskan ilmu agama dengan mewafatkan para ulama, hingga tidak ada seorang
ulama pun yang akan tersisa. Kemudian mereka akan mengangkat para pemimpin yang
bodoh.
Apabila mereka,
para pemimpin bodoh itu dimintai fatwa, maka mereka akan berfatwa tanpa
berlandaskan ilmu hingga mereka tersesat dan menyesatkan.' (Shahih Muslim No.
4828)
Dalam riwayat
lainnya disebutkan:
Dari 'Urwah bin Az
Zubair dia berkata; 'Aisyah berkata kepadaku; wahai anak
saudariku, telah sampai kepadaku bahwasanya 'Abdullah bin
'Amr ra., akan melewati kita untuk berhaji, maka temuilah
ia dan bertanyalah kepadanya, karena dia membawa ilmu yang banyak dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam.
'Urwah berkata;
kemudian aku menemuinya dan bertanya kepadanya mengenai beberapa perkara yang
dia menyebutkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Urwah berkata;
di antara yang dia sebutkan; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengangkat ilmu dari manusia setelah Ia
berikan kepada mereka.
Akan tetapi Allah
akan mengambil (mewafatkan) para ulama`, hingga jika setiap seorang Alim pergi,
akan pergi pula ilmu yang ia miliki. Sehingga di dunia ini hanya tersisa
orang-orang bodoh, mereka memberi fatwa tanpa tanpa landasan ilmu, hingga
mereka sesat dan menyesatkan." (Shahih Muslim No. 4829)
Hadits ke-12: Menjadi Teladan yang baik bagian dari Mengajarkan Ilmu
Dari Jarir bin
'Abdullah ra., dia berkata; "Pada suatu ketika,
beberapa orang Arab badui datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan mengenakan pakaian dari bulu domba (wol). Lalu Rasulullah
memperhatikan kondisi mereka yang menyedihkan.
Selain itu,
mereka pun sangat membutuhkan pertolongan. Akhirnya, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menganjurkan para sahabat untuk memberikan sedekahnya kepada
mereka. Tetapi sayangnya, para sahabat sangat lamban untuk melaksanakan anjuran
Rasulullah itu, hingga kekecewaan terlihat pada wajah beliau."
Jarir berkata;
'Tak lama kemudian seorang sahabat dari kaum Anshar datang memberikan bantuan
sesuatu yang dibungkus dengan daun dan kemudian diikuti oleh beberapa orang
sahabat lainnya. Setelah itu, datanglah beberapa orang sahabat yang turut serta
menyumbangkan sedekahnya (untuk diserahkan kepada orang-orang Arab badui
tersebut) hingga tampaklah keceriaan pada wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.'
Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa dapat
memberikan suri tauladan yang baik dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut
dapat diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat untuknya pahala
sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi
sedikitpun pahala yang mereka peroleh.
Sebaliknya,
barang siapa memberikan suri tauladan yang buruk dalam Islam, lalu suri
tauladan tersebut diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat
baginya dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa
mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikitpun.' (Shahih Muslim No. 4830)
Hadits ke-13: Kemuliaan Majelis Ilmu
Dari Abu Sa'id Al
Khudri ra., ia berkata, "Aku duduk di antara beberapa
orang lemah dari kalangan orang-orang muhajirin, dan sebagian mereka menutupi
sebagian aurat sementara sebagian yang lain membacakan Al Qur'an kepada kami,
tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan berdiri di sisi
kami.
Tatkala
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri orang-orang yang membaca Al
Qur'an diam. Lalu beliau mengucapkan salam dan bertanya: "Apakah yang
kalian lakukan?" Kami menjawab, "Wahai Rasulullah, dia adalah orang
yang pandai membaca Al-Qur'an di antara kami, ia membacakan kepada kami dan
yang mendengarnya."
Abu Sa'id
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda:
"Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan di antara umatku, seseorang
yang aku diperintahkan untuk bersabar bersama mereka."
Abu Sa'id
berkata, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di
tengah-tengah kami agar bisa bersama kami." Kemudian bersabda dengan
isyarat tangannya seperti ini -mereka lalu melingkar dan wajah-wajah mereka
nampak bagi beliau-."
Abu Sa'id
berkata, "Aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengetahui seorangpun di antara mereka selain diriku.
Kemudian beliau
bersabda: "Bergembiralah kalian wahai orang-orang fakir muhajirin dengan
mendapatkan cahaya sempurna pada Hari Kiamat, kalian akan masuk Surga setengah
hari sebelum orang-orang kaya, dan setengah hari itu adalah lima ratus ribu
tahun." (Sunan Abu Dawud No. 3181)
Hadits ke-14: Ancaman Bagi Orang Yang Menyembunyikan Ilmu
Dari Abu Hurairah
ra., dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu yang dia ketahui kemudian dia
menyembunyikannya, maka dia akan dicambuk pada hari kiamat dengan cambuk dari
neraka." (Jami' At-Tirmidzi No. 2573)
Hadits ke-15:
Mengajari Orang Yang Datang Menuntut Ilmu
Dari Abu
Harun Al 'Abdi dia berkata; Kami datang kepada Abu Sa'id dan
dia menyambut dengan mengatakan; Selamat datang kepada wasiat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya orang-orang mengikuti kalian, dan sesungguhnya
orang-orang datang kepada kalian dari penjuru dunia untuk belajar agama, maka
jika mereka datang kepada kalian wasiatkanlah kepada mereka kebaikan".
Jami' At-Tirmidzi No. 2574
Hadits ke-16: Ancaman Jika Niat Tidak Baik Menuntut Ilmu
Ibnu Ka'b bin
Malik dari bapaknya dia
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa menuntut ilmu untuk mendebat para ulama, atau untuk
mengolok-olok orang bodoh atau untuk mengalihkan pandangan manusia kepadanya,
niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka". Jami' At-Tirmidzi No.
2578
Dalam hadits lain
disebutkan:
Dari Ibnu Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa belajar Ilmu
untuk selain Allah atau menginginkan selain Allah, maka hendaklah dia menempati
tempat duduknya (kelak) di neraka". Jami' At-Tirmidzi No. 2579
Hadits ke-17: Keutamaan Mendengar, Menghafal, dan Menyampaikan Hadits
Nabi SAW.
Zaid bin
Tsabit keluar dari sisi Marwan di pertengahan hari, maka kami berkata;
'tidaklah dia diutus di waktu seperti ini kecuali karena satu urusan yang akan
di tanyakan kepadanya, ' maka kamipun bertanya kepadanya, dia menjawab; 'ya,
dia bertanya kepada kami tentang perkara-perkara yang kami dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah akan memperindah
seseorang yang mendengar hadits dari kami, dia menghafalnya sehingga dia
menyampaikannya kepada yang lainnya, bisa jadi orang yang mengusung fiqih
menyampaikan kepada orang yang lebih faqih darinya, dan bisa jadi orang yang
mengusung fiqih tidak termasuk orang yang faqih." Jami'
At-Tirmidzi No. 2580
Dalam riwayat
yang lain disebutkan:
Dari Abdurrahman
bin Abdullah bin Mas'ud dia telah menyampaikan hadits
dari Bapaknya dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah memperindah
seseorang yang mendengar perkataanku, dia memahaminya, menghafalnya dan
menyampaikannya, bisa jadi orang yang mengusung fiqih menyampaikan kepada orang
yang lebih faqih darinya.
Dan tiga perkara
yang mana hati seorang muslim tidak akan dengki terhadapnya; mengikhlaskan
amalan karena Allah, saling menasehati terhadap para pemimpin kaum muslimin,
berpegang teguh terhadap jama'ah mereka, sesungguhnya da'wah meliputi dari
belakang mereka." (Jami' At-Tirmidzi No. 2582)
Hadits ke-18: Ancaman Bagi Orang Yang Berdusta Atas Nama Nabi SAW.
Dari Ali bin Abi
Thalib dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "janganlah kalian berdusta atas namaku, sesungguhnya
barangsiapa yang berdusta atas namaku dia akan masuk kedalam neraka." (Jami'
At-Tirmidzi No. 2584)
Khadim al-Qur’an wa as-Sunnah
Aswin Ahdir Bolano, S.Ud
*Alumni
Tafsir-Hadits UIN Sunan Gunung Djati Bandung
*0852-8346-6010
Posting Komentar untuk "18 Hadits Tentang Keutamaan Ilmu Agama"