Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

al-ma'tsurat al-Shugra dhaif ...????

Bedah singkat al-ma'tsurat

Aslm. Afwan akh, ana mw tanya, apa benar dalam al-Ma'tsurat al-Shugra itu banyak hadits yang dha`if….???


Bismillahirrahmanirrahim………….
Semoga Allah menjadikan kita, keluarga dan keturunan kita di antara orang-orang yang senantiasa berupaya untuk tegar di jalan dakwah ini……….
Jika antum menghitung jumlah doa yang ada di dalam al-ma'tsurat al-Shugra karya Imam Syahid Syaikh Hasan al-Banna (rahimahullah/semoga Allah merahmati beliau), maka antum temukan semua doa dan zikir beserta ayat-ayat di dalamnya berjumlah 30 buah.

Berdasarkan telaah yang ana lakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa kualitas doa dan zikir yang ada dalam al-Ma'tsurat al-Shugra dapat digambarkan sebagai berikut:
 70 % (21 doa) bersumber dari hadīts shahīh,
 7 % (2 doa) bersumber dari hadits hasan,
 16 % (5 doa) bersumber dari hadits dha`if,
7 % (2 doa) bukan bersumber dari hadits.

Dengan demikian sebagian besar doa dalam al-Ma'tsurat al-Shugra itu berasal dari hadits Shahih.

Pernyataan yang menyatakan bahwa di dalam al-ma'tsurat al-shugra banyak hadits dha`if sebenarnya berasal dari orang-orang yang taklid kepada ulama-ulama yang tidak suka kepada Syaikh Hasan al-Banna dan dakwahnya. Dalam hal ini, ana telah mengkhatamkan karya tulis mereka yang penuh dengan api amarah dan kebencian yang sebenarnya tidak layak muncul dari orang-orang yang menyandang gelar sebagai ulama ataupun ustadz yang sangat ahli dalam bidang hadits, ana Cuma berdoa semoga Allah menunjukkan kebenaran kepada mereka semua.

Mungkin muncul pertanyaan selanjutnya, bagaimana menyikapi dhaifnya  beberapa doa yang ada di dalam al-ma'tsurat tersebut ???
Dalam hal ini, terdapat beberapa fakta yang berkembang di masyarakat kita:
1)     Membenci al-Ma'tsurat, mencela Syaikh Hasan al-Banna dan juga aktivitas dakwahnya, serta merendahkan orang-orang yang mengamalkannya;
Ini adalah sikap terekstrim yang pernah ana temukan, dari orang-orang yang menamakan diri mereka sebagai ahli hadits, ana tidak tahu dari segi mana mereka menamakan diri mereka seperti itu, sedangkan akhlaqnya jauh dari hadits.
2)     Mengamalkan al-ma'tsurat dengan landasan ilmu;
Mereka membaca al-ma'tsurat dengan pengetahuan mana yang shahih dan mana yang dhaif, serta tidak membaca bagian al-ma'tsurat pada bagian yang dhaifnya. Orang seperti ini biasanya sangat menghormati Syaikh Hasan al-Banna, karena mereka tahu bahwa beliau adalah seorang mujahid pembaharu. Yang kedua ini adalah pendapat yang ana ambil.
Jika ada yang menanyakan, mengapa Syaikh Hasan al-Banna mencantumkan doa-doa yang dhaif dalam al-ma'tsurat al-shugra …????
Maka ana katakan bahwa alasannya adalah ketika menyusun dan mengutip doa-doa tersebut beliau tidak sempat melakukan takhrij terhadap hadits-haditsnya.
Perlu kita semua ketahui, bahwa jika seandainya Syaikh Hasan al-Banna sempat melakukan takhrij terhadap doa-doa tersebut dan mengetahuinya dhaif, maka pastilah beliau tidak akan mencantumkannya, karena beliau adalah seorang yang sangat hati-hati dalam mengamalkan hadits. Sebagaimana pernyataan beliau dalam syarah rukun baiat (ushul isyrin) pada poin al-fahmu:
"Al-Qur'an yang mulia dan sunnah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap muslim untuk memahami hukum-hukum islam. Ia harus memahami Al-Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri) dan ta'assuf (serampangan), selanjutnya, ia memahami sunnah yang suci melalui rijal hadits (perawi hadits) yang tsiqah/terpercaya."
Wallahu A`lam

Khadim Al-Qur'an wa As-Sunnah 
Aswin Ahdir Bolano


Post a Comment for "al-ma'tsurat al-Shugra dhaif ...????"