Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Aturan Puasa Ramadhan Yang Perlu Kamu Ketahui | Persiapan Puasa Ramadhan 2021

Saat artikel ini saya tulis (kamis, 8 April 2021), puasa ramadhan 2021 tinggal 4 hari lagi (dikalender diperkirakan jatuh pada hari selasa, 13 April 2021). Hal ini menuntut seorang muslim untuk semakin mempersiapkan diri, kesehatan, dan juga wawasan agar puasa ramadhan yang akan dijalani kelak mampu mengantarkan kita semua menjadi pribadi yang bertaqwa, sesuai dengan tujuan puasa yang disebutkan dalam ayat populer itu.

Pada artikel kali ini, saya Aswin Ahdir Bolano akan membahas mengenai 6 aturan puasa yang perlu kamu semua ketahui, menurut hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Umdatul Ahkam Karya Imam Abdul Ghani al-Maqdisi rahimahullah. Saat penulisan, saya menggunakan kitab Ihkamul Ahkam syarah Umdatul Ahkam karya Imam Ibnu Daqiq al-Ied rahimahullah. Hal ini untuk lebih memantapkan dan menguatkan makna yang dipahami dari kitab dan hadits-hadits tentang puasa yang akan kita bahas. Berikut ulasannya:

puasa 2021

Puasa ramadhan 2021. gambar: pixabay


  • 1. Hukum Mendahului Puasa Ramadhan Dengan Puasa Sehari atau Dua Hari Sebelumnya adalah Makruh (Tidak Dibolehkan)

"Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda:"Janganlah kamu sekalian mendahului puasa ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali bagi seseorang yang memang sudah terbiasa sebelumnya pada hari itu, maka hendaklah ia berpuasa".
 Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad.

Salah satu tradisi sebagian masyarakat muslim Indonesia adalah berpuasa sehari atau dua hari, bahkan ada yang sampai beberapa hari sebelum ramadhan. Hukum puasa seperti ini jika diniatkan untuk puasa ramadhan, maka secara hukum syariat termasuk dalam puasa dan ibadah yang tertolak di sisi Allah swt. Sebab, di dalamnya dilaksanakan niat puasa ramadhan, namun pelaksanaannya masih di luar bulan suci ramadhan.

Dalam hadits di atas, Nabi saw. bahkan tidak memperbolehkan seseorang untuk berpuasa sunnah sehari atau dua hari sebelum tanggal 1 ramadhan. kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa puasa sunnah pada hari tersebut, maka tidaklah mengapa. Misalnya, pada puasa 2021 ini, tanggal 1 ramadhan diperkirakan jatuh pada hari selasa tanggal 13 April, maka berpuasa sunnah pada hari senin atau sehari sebelumnya hukumnya menjadi makruh bagi mereka yang tidak biasanya puasa pada hari tersebut. namun bagi mereka yang sudah terbiasa puasa senin kamis, maka berpuasa pada hari senin itu tidaklah mengapa. meskipun besoknya sudah tanggal 1 ramadhan.

  • 2. Cara Menentukan Awal dan Akhir Puasa Ramadhan

"Dari Abdullah bin Umar r.a, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:"Apabila kamu sekalian telah melihat bulan, maka berpuasalah. Dan jika kamu sekalian telah melihat bulan, maka berbukalah (lebaran). Dan jika kamu terhalang melihatnya, maka sempurnakanlah bilangannya".
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah.

Untuk menentukan awal dan akhir ramadhan, hendaklah kita sebagai umat muslim indonesia menunggu hasil sidang itsbat yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Sebab, sidang itsbat tersebut dihadiri dan dilaksanakan oleh orang-orang yang berkompetensi di bidangnya masing-masing.

Tidak dibenarkan untuk membuat pendapat  sendiri dalam hal ini, apalagi bersandar pada pendapat-pendapat yang tidak jelas sumber dan sandarannya.

Meskipun demikian, hendaklah para aktivis dakwah dan para dai mencerahkan masyarakat, serta  menjadi jembatan penghubung setiap perbedaan di kalangan umat. agar setiap perbedaan tidak menjadi sebab perpecahan.


Lihat Juga:

  • 3. Keberkahan dalam Makan Sahur

"Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah saw. bersabda:"bersahurlah kamu sekalian, karena sesungguhnya di dalam makan sahur itu terdapat keberkahan".
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad.

Hadits di atas adalah dalil mengenai disyariatkannya makan sahur pada saat malam hari ketika puasa, khususnya puasa ramadhan. Meskipun demikian, Imam Ibnu Daqiq al-Ied rahimahullah menyatakan bahwa hukum makan sahur adalah sunnah. Hal ini berarti bahwa seandainya jika seseorang berpuasa ramadhan tetapi tidak sempat bangun sahur, maka puasanya tetap sah.

Salah satu keutamaan sahur adalah adanya nilai ibadah dan nilai keberkahan di dalamnya Sahur juga menjadikan badan kita menjadi siap dan kuat untuk tetap beraktivitas di siang harinya.

Perlu pula anda ketahui bahwa jika saat sahur adzan berkumandang, maka anda mendapat keringanan hukum untuk menghabiskan makanan yang tersisa di piring, lalu minum secukupnya.

  • 4. Disunnahkan Mengakhirkan Makan sahur

"Dari Anas bin Malik r.a, dari Zaid bin Tsabit r.a" Dahulu kami pernah bersahur bersama Rasulullah saw., lalu beberapa saat kemudian waktu subuh telah tiba". Anas bin Malik r.a berkata r.a:"Aku bertanya kepada Zaid r.a berapa waktu antara adzan dan sahur? Zaid bin Tsabit menjawab:"Waktunya sama dengan bacaan 50 puluh ayat".
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, at-tirmidzi, dan Ibnu Majah.

Perkiraan saya, waktu tersebut berkisar antara 30 menit- 45 menit dengan bacaan yang tartil. Inilah waktu sahur yang baik menurut islam. Jika ditanyakan waktu sahur jam berapa, maka jawabannya adalah Pukul 03.30 sampai pukul 04.15 sebelum subuh.

  • 5. Belum Mandi junub saat sahur bolehkah berpuasa ?

"Dari Aisyah r.a dan Ummu Salamah r.a bahwa Rasulullah saw. pernah junub saat subuh, kemudian beliau saw. mandi dan berpuasa".
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan at-tirmidzi.

Hadits di atas menjelaskan bahwa boleh melaksanakan sahur dan berpuasa meskipun pada malam harinya dalam keadaaan junub. Dengan kata lain, jika anda terbangun pada waktu sahur dalam keadaan junub, maka anda diperbolehkan untuk sahur terlebih dahulu, kemudian setelah itu mandi, shalat subuh, dan berpuasa.

  • 6. Lupa Puasa Makan apakah batal ?


"Dari Abu hurairah r.a, dari Nabi saw."Barangsiapa yang lupa bahwa ia dalam keadaan berpuasa, lalu makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan (melanjutkan) puasanya. Karena sesungguhnya Allah swt. telah memberikannya makan dan minum".
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad.

Hadits di atas menjadi dasar yang paling kuat bahwa lupa puasa lalu makan tidak membatalkan puasa. Dengan catatan ia tidak melanjutkannya ketika telah ingat.

Untuk melengkapi pembahasan ini, silahkan simak video di bawah ini!



Post a Comment for "6 Aturan Puasa Ramadhan Yang Perlu Kamu Ketahui | Persiapan Puasa Ramadhan 2021"