Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagian 2: 40 Hadis Kitab Musnad Imam Ahmad

Hadis ke-12: Pentingnya Amar Ma’ruf Nahyi Mungkar

Musnad ahmad


Dari Qais, dia berkata; " [Abu Bakar] berdiri lalu memuji Allah dan mensucikan-Nya, kemudian dia berkata; "Wahai manusia, sesungguhnya kalian membaca ayat ini:

"Wahai orang-orang yang beriman, kalian bertanggung jawab atas diri kalian masing-masing, tidak akan membahayakan kalian sedikitpun orang yang tersesat.. (sampai akhir ayat),

dan kalian menempatkannya tidak pada tempatnya, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallambersabda: "Sesungguhnya jika manusia melihat kemungkaran, kemudian tidak merubahnya, maka dikhawatirkan Allah akan meluaskan adzab kepada mereka semua."

Qais berkata; "Dan aku mendengar Abu Bakar berkata; "Wahai manusia jauhilah dusta Karena sesungguhnya dusta itu menjauhkan kalian dari iman." (Musnad Imam Ahmad, no.17)

Hadis ke-13: Ukhuwah Islamiyah

Ausath Bin Isma'il Bin Ausath Al Bajali yang bercerita dari Abu Bakar, bahwasannya dia mendengarnya ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal, dia berkata; Rasulullah berdiri ditahun pertama pada tempatku ini kemudian menangis lalu bersabda: "berlaku jujurlah, karena kejujuran bersama kebaikkan dan keduanya berada disyurga, dan jauhilah dusta, karena dia bersama dosa dan keduanya berada di neraka, dan mohonlah keselamatan kepada Allah, karena sesungguhnya tidaklah seseorang diberi sesuatu setelah dia beriman yang lebih baik dari keselamatan."

Kemudian beliau melanjutkan "janganlah kalian saling memutus tali silaturahim, saling menghindar, saling membenci, dan jangan pula saling dengki, akan tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara." (Musnad Imam Ahmad, no.18)

Hadis Ke-14: Kabar Wafatnya Nabi SAW.

Dari Humaid Bin Abdurrahman, dia berkata; ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, Abu Bakar sedang berada di pinggiran Madinah. Humaid berkata; kemudian dia datang dan membuka kain yang menutupi wajah beliau lalu menciumnya seraya berkata; "aku rela bapak dan ibuku sebagai tebusanmu, alangkah indahnya hidup dan matimu,Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah meninggal, dan demi Rabb pemilik Ka'bah." lalu dia menyebutkan hadits.

 Dia berkata; "kemudian Abu Bakar dan Umar berangkat (kepada kaum Anshar) yang sedang saling berbantahan masalah kepemimpinan, sehingga mereka menemui mereka (kaum Anshar), kemudian AbuBakar berbicara dan tidak meninggalkan sesuatupun yang telah diturunkan kepada kaum Anshar dan tidak juga yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang mereka kecuali dia sebutkan semua, dan dia berkata; "sesungguhnya kalian telah mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "seandainya manusia meniti sebuah lembah dan kaum Anshar melewati lembah yang lain,maka aku akan melewati lembah kaum Anshar."

dan kamu telah mengetahui wahai bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda sementara kamu duduk (tidak melakukan apa-apa), "kaum Quraisy adalah pemegang urusan ini, maka orang yang berbakti dari manusia itu mengikuti orang yang berbakti dari mereka (Quraisy) dan orang yang durhaka mereka mengikuti orang yang durhaka mereka."

dia berkata; kemudian Sa'd menjawab Abu Bakar; "kamu benar, kami adalah para menteri sedangkan kalian adalah para pemimpin." (Musnad Imam Ahmad, no.19)

Hadis Ke-15: Taqdir Amalan Manusia

 Dari Thalhah Bin Abdullah Bin Abdurrahman Bin AbuBakar Ash Shiddiq dia berkata; aku mendengar ayahku menyebutkan bahwa [ayahnya] mendengar [Abu Bakar] berkata; aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah apakah amalan berdasarkan perkara yang telah ditetapkan atau dengan hal hal yang baru?"

Beliau menjawab: "Akan tetapi berdasarkan perkara yang telah ditetapkan." dia berkata, aku bertanya; "Maka untuk apa amalan itu wahai Rasulullah? Beliau bersabda: "Setiap orang  dimudahkan beramal sesuai dengan tujuan diciptakannya." (Musnad Imam Ahmad, no.20)

Hadis Ke-16: Dampak Wafatnya Nabi SAW.

Dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku seorang lelaki ahli fikih dari kaum Anshar, bahwa dia mendengar Utsman Bin 'Affan bercerita; bahwa ada beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersedih hati ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat, sehingga hampir hampir sebagian dari mereka menjadi was-was,

Utsman berkata; "Dan aku termasuk dari mereka, ketika aku sedang duduk di bawah bayangan salah satu tembok, lewatlah Umar dihadapanku kemudian mengucapkan salam kepadaku, akan tetapi aku tidak merasa kalau dia lewat dan memberi salam, maka dia pun berlalu hingga menemui AbuBakar,

kemudian dia berkata kepadanya; "Ada sesuatu yang akan mengejutkanmu, sesungguhnya aku lewat di hadapan Utsman dan memberi salam kepadanya, akan tetapi dia tidak menjawab salamku."

Maka pada masa pemerintahan Abu Bakar datanglah Umar dan Abu Bakar dan keduanya mengucapkan salam kepadaku, kemudian Abu Bakar berkata;"Saudaramu Umar telah datang kepadaku dan mengatakan bahwa dia lewat dihadapanmu kemudian mengucapkan salam, akan tetapi kamu tidak menjawabnya, maka apa yang menyebabkan kamu melakukan demikian?" dia berkata, aku menjawab; "Aku tidak melakukannya".

Maka Umar berkata; "Ya, demi Allah, kamu telah melakukannya, akan tetapi itu karena kesombongan kalian wahai bani Umayyah." Dia berkata, aku menjawab; "demi Allah, aku tidak pernah merasa jika kamu lewat dan memberi salam kepadaku, " Abu Bakar berkata; "Utsman benar, sungguh kamu telah disibukkan suatu urusan darinya, "

maka aku berkata; "ya" Umar bertanya; "urusan apakah itu?" maka Utsman berkata; "Allah mewafatkan Nabinya shallallahu 'alaihi wasallam sebelum kita menanyakannya tentang keselamatan urusan ini,

" Abu Bakar berkata; "aku telah menanyakannya tentang urusan itu, " dia berkata; maka aku berdiri mendekatinya dan berkata kepadanya "demi ayah dan ibuku engkau lebih berhak terhadapnya, " [Abu Bakar] berkata; aku bertanya; wahai Rasulullah bagaimana keselamatan urusan ini?

maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "barangsiapa menerima sebuah kalimat dariku yang pernah aku tawarkan kepada pamanku kemudian dia mengembalikannya kepadaku, maka kalimat itu menjadi keselamatan baginya." (Musnad Imam Ahmad, no.21)

Hadis Ke-17: Ancaman Pemberi Jabatan Kepada Keluarga Sendiri atau Nepotisme

Dari Yazid bin Abu Sufyan dia berkata; Abu Bakar berkata ketika mengutusku ke syam; "wahai Yazid sesungguhnya kamu memiliki kerabat, semoga kamu tidak mengedepankan mereka dalam kepemimpinan, dan hal itulah yang paling aku takutkan darimu, karena Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda;

" Barangsiapa memimpin suatu urusan kaum muslimin, kemudian mengangkat seseorang untuk mereka atas dasar kecintaan, maka baginya laknat dari Allah, dan Allah tidak akan menerima amal perbuatan wajibnya dan juga amal perbuatan Nafilah darinya, sampai Dia memasukkannya kedalam neraka jahannam, dan barangsiapa memberikan kepada seseorang batasan Allah, kemudian melanggar sesuatu di dalam batasan Allah tanpa haknya, maka baginya laknat dari Allah," atau dia berkata:"Terlepaslah darinya jaminan Allah." (Musnad Imam Ahmad, no.22)

Hadis Ke-18: Kalangan Umat Nabi SAW. yang Masuk Surga Tanpa Hisab

Dari Abu Bakar Ash Shiddiq dia berkata; Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "aku diberi tujuh puluh ribu orang, mereka semua masuk syurga tanpa hisab, wajah mereka bagaikan rembulan di malam bulan purnama dan hati mereka di atas hati satu orang, kemudian aku memohon tambahan dari Rabbku, maka Dia menambahkan, pada setiap seorang tujuh puluh ribu orang."Abu Bakar berkata; "lalu aku melihat bahwa itu datang pada penduduk desa dan mengenai pinggiran lembah-lembah." (Musnad Imam Ahmad, no.23)

Hadis Ke-19: Balasan Dosa Ada yang Sejak Di Dunia

Dari Abu Bakar ra. berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "barangsiapa berbuat suatu kejahatan, maka Allah akan membalasnya di dunia." (al-Musnad Imam Ahmad, no.24)

Hadis Ke-20: Keteguhan Abu Bakar ra. Memegang Hadis Nabi SAW.

Dari Urwah Bin Az Zubair bahwa Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkannya, bahwa Fathimah anak Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam meminta kepada Abu Bakar setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar membagikan harta warisannya yang ditinggalkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya berupa harta fai` yang Allah berikan kepada beliau.

Maka Abu Bakar berkata kepadanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"kami tidak diwarisi dan harta yang kami tinggalkan menjadi harta sedekah", kemudian Fathimah marah dan tidak mengajak bicara Abu Bakar, dia tetap melakukan perbuatannya itu hingga dia wafat,

Urwah berkata; Fatimah hidup selama enam bulan sepeninggal Nabi, dan Fathimah meminta kepada Abu Bakar bagiannya dari harta yang ditinggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari perang Khaibar dan Fadak dan sedekahnya ketika di Madinah, akan tetapi Abu Bakar menolak untuk memberikannya,

dan dia berkata; "aku bukan orang yang meninggalkan sesuatu yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, semua yang beliau lakukan pasti akan aku lakukan, dan aku khawatir jika meninggalkan sedikit saja saja perintah beliau, aku akan menyimpang."

adapun sedekah beliau yang terdapat di Madinah, Umar telah memberikannya kepada Ali dan Abbas, kemudian Ali yang menguasai peninggalan tersebut, sedangkan peninggalan yang berada di Khaibar dan Fadak telah ditangani oleh Umar dan dia berkata; "keduanya adalah Sedekah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang telah menjadi hak-haknya, yang telah kalian berikan kepadanya dan wakil-wakilnya, dan urusan keduanya ditangani oleh orang yang memimpin urusan" dan dia berkata; "dan keduanya terjadi pada hari itu juga." (al-Musnad Imam Ahmad, no.26)

Hadis Ke-21: Syair Aisyah Mengenang Nabi SAW.

Dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah, bahwasannya dia membaca bait Sya'ir ini ketika Abu Bakar sedang memutuskan perkara; "Dan awan putih membasahi wajahnya, menyayangi para anak yatim dan melindungi para janda", maka Abu Bakar berkata; "Demi Allah, itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." (Musnad Ahmad, no.27)

Hadis Ke-22: Nabi SAW. Dikuburkan Tepat Di Bawah Ranjang Beliau SAW.

Dari Ibnu Juraij, dia berkata; telah mengabarkan kepadaku bapakku, Bahwa para Sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak tahu di mana mereka akan memakamkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga Abu Bakar berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang Nabi tidak dimakamkan kecuali di tempat meninggalnya, " maka mereka menyingkirkan ranjangnya dan menggali kuburan untuk beliau di bawah ranjang beliau. (Musnad Ahmad, no.28)

Hadis ke-23: Doa Dalam Shalat

Dari Abu Bakar Ash Shiddiq ra., bahwa dia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Ajarilah aku satu doa yang dapat aku baca didalam shalatku!"

Beliau menjawab: "Bacalah!, Allahumma innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiraa walaa yaghfirudzdzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratanmin'indika warhamnii innaka antal ghofuurur rahiim.

“ya Allah sesungguhnya aku telah berbuat banyak kedzaliman pada diriku sendiri, dan tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau, maka berilah aku ampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Musnad Ahmad, no.29)

Bersambung >>>

Posting Komentar untuk "Bagian 2: 40 Hadis Kitab Musnad Imam Ahmad"

Buku sejarah 25 Nabi Balita