Tafsir Ta'awwudz 2
Peringatan akan permusuhan abadi ini
diingatkan oleh Allah azza wa jalla dalam beberapa ayat, yaitu :
1. Peringatan tentang memori keluarnya Adam a.s dan Hawa dari
surga karena tipuannya, sebagai titik awal uji coba misi penyesatannya terhadap
manusia, dengan menggunakan teknologi monitoring dan pengintaian super canggih.
“Wahai anak cucu Adam! janganlah sampai kamu tertipu oleh syaitan,
sebagaimana ia telah mengeluarkan Ibu Bapakmu dari surga, dengan menanggalkan
pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya ia dan
pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya syaitan-syaitan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak
beriman”.
(al-A’raf 7:27)
Hal unik yang ada
di dalam ayat di atas adalah teknologi yang digunakan oleh syaitan dalam
memantau aktivitas manusia, mereka di bawah komando Iblis memantau seluruh
aktivitas manusia bersama-sama 24 jam per individu untuk menyusun strategi
penyesatan yang cocok untuk setiap individunya. Ini berarti bahwa setiap
individu manusia di dunia ini tidak satu pun yang lolos dari pantauan mereka.
Hal ini juga mendorong kita untuk lebih hati-hati dalam mengarungi kehidupan
kita sehari-hari, agar tidak terjebak dengan tipu daya syaitan.
2. Peringatan bahwa syaitan melakukan perekrutan anggota untuk
menambah komunitasnya.
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuhmu, maka jadikanlah ia
sebagai musuh. karena sesungguhnya ia mengajak hizbnya (golongan, gerakan,
organisasinya) untuk menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”. (Fathir 35:6)
Ada hal unik di
balik permulaan ayat ini, yaitu kalimat :
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuhmu, maka jadikanlah ia
sebagai musuh.
Muncul pernyataan dan perintah yang dengannya manusia terbagi ke
dalam beberapa golongan, yaitu:
1) golongan yang tidak mengetahui bahwa syaitan adalah musuh, lalu
menjadikannya teman.
2) golongan yang tahu bahwa syaitan adalah musuh, namun tetap
menjadikannya teman.
3) golongan yang tahu bahwa syaitan adalah musuh, lalu
menjadikannya sebagai musuh.
Golongan terakhir
inilah yang Allah azza wa jalla inginkan agar setiap muslim termasuk ke
dalamnya. Yaitu golongan yang mengetahui bahwa syaitan itu musuh, lalu
berhati-hati terhadapnya. Dari ayat di atas pula, kita harus selalu ingat bahwa
syaitan dan komunitasnya selalu mengadakan agenda-agenda perekrutan untuk
menambah jumlah pengikutnya di neraka kelak.
Dari ayat di atas
pula, dapat kita ketahui bahwa syaitan juga memilki hizb, yaitu pergerakan
ataupun organisasi. Yaitu pada kalimat ”Yad’u Hizbahu” artinya ia
menyeru hizbnya, organisasi dan pergerakannya.
3. Peringatan bahwa syaitan melakukan kampanye kepemimpinan agar
ia dipilih sebagai pemimpin oleh manusia dalam kesesatan.
“Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat,”Sujudlah
kamu kepada Adam !” maka merekapun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari
golongan jin, dan ia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan
ia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu
? Sangat buruklah iblis itu sebagai pengganti Allah bagi orang-orang yang
zalim. (al-Kahfi 18:50)
Dalam
ayat di atas, Allah azza wa jalla berdialog dengan manusia-manusia yang telah
menjadikan syaitan sebagai pemimpin dalam kehidupannya. Padahal, semua manusia
dijamin oleh Nabi saw. terlahir sebagai manusia yang suci. Disinilah kita harus
sadari bahwa syaitan selama ini, sejak manusia mencapai awal usia dewasa,
syaitan telah menyiapkan berbagai bentuk kampanye yang akhirnya membawa manusia
memilihnya sebagai pemimpin.
4. Peringatan tentang misi syaitan, yaitu penyesatan manusia.
“Iblis menjawab:”Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan
mereka semuanya”. (shad 38:82)
Dari keempat ayat
yang peringatan Allah azza wa Jalla di atas, dapat kita lihat bahwa jauh-jauh
hari sebelum berkembangnya ilmu politik dan manajemen modern, bahkan sejak awal
sejarah penciptaan manusia, syaitan sudah menggunakan system manajemen
penyesatan termaju dan canggih yang teorinya baru ditemukan oleh ilmu
pengetahuan di zaman modern. yaitu uji coba misi penyesatan pada Adam a.s dan
Hawa, memiliki hizb (pergerakan dan organisasi), memiliki misi utama yaitu
kesesatan, dan melakukan kampanye agar manusia memilihnya sebagai pemimpin.
Keempat faktor
inilah yang menjadi kekuatan syaitan, hingga menuai keberhasilan yang besar
dalam menyesatkan manusia. Meskipun demikian, Allah azza wa Jalla menjelaskan
kepada kita bahwa basis masssa pendukung dan anggota hizbussyaitan didominasi
oleh dua kelompok, yaitu orang-orang yang menjadikannya pemimpin, dan
orang-orang musyrik. Hal ini sebagaimana firman Allah :
“Sesungguhnya syaitan itu hanya memiliki kekuatan untuk
menyesatkan orang-orang yang menjadikannya pemimpin, dan orang-orang yang
menyekutukannya dengan Allah”. (an-Nahl 16:100)
***
Posting Komentar untuk "Tafsir Ta'awwudz 2"