Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tata Cara Mandi Junub

 Mandi junub atau yang sering disebut pula mandi besar adalah mandi yang dihukumi wajib dalam islam karena sebab-sebab tertentu. Secara sepintas, mandi junub tidak ada bedanya dengan mandi seperti biasanya, hanya saja ada ketambahan beberapa hal yang membedakannya dari proses mandi biasanya. Pada artikel ini, akan kita bahas tuntas semua yang berkaitan dengannya.

  • Sebab-sebab Wajib Mandi Junub

Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang muslim menjadi wajib mandi junub, yaitu:

  • 1. Berhubungan suami istri; yaitu hubungan yang di dalamnya terjadi bola masuk gawang, meskipun tidak terjadi basah-basahan dari pihak suami atau pun istri.
  • 2. Mimpi basah; yaitu suatu keadaan keluarnya hujan lokal pada saat tidur akibat mimpi terbang ke langit atau pun sebab lainnya.
  • 3. Berhenti dari tamu bulanan bagi perempuan; yaitu setelah bersihnya seorang perempuan dari tamu bulanannya.
  • 4. Nifas; yaitu setelah selesai melahirkan seorang bayi.
  • 5. Sembuh dari penyakit jiwa;
  • 6. Mencapai langit akibat menyentuh dengan sengaja bagian-bagian sensistif pada tubuh sendiri.
  • 7. Masuk islam pertama kali.

cara mandi junub yang baik dan benar
Cara Mandi junub. gambar: pixabay


  • Tata Cara Mandi Junub

Adapun tata cara mandi junub adalah sebagai berikut:

  • 1. Membersihkan terlebih dahulu bagian khusus tersebut dengan menyiramkan air;
  • 2. Niat; menyengaja dalam hati untuk melakukan mandi junub karena Allah swt. Dapat pula sambil membaca niat berikut ini jika anda telah menghafalkannya:
"Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari fardhan lillahi ta'aala"

Namun, jika anda belum menghafalkannya, maka cukup pula dengan membaca basmalah.
  • 3. Berwudhu sebagaimana saat akan shalat;
  • 4. Mandi dengan menyiramkan air ke seluruh tubuh dan juga rambut. Perlu diketahui bahwa kepala dan rambut wajib dibasuh seluruhnya, sehingga bagian kepala dan rambut basah semuanya.
Setelah melakukan empat langkah di atas, maka mandi junub anda telah selesai dan sudah sesuai dengan aturan standar syariat.


Baca Juga:

  • Mandi Junub bagi yang sakit

Jika seseorang yang sedang junub memiliki penyakit tertentu yang secara medis akan kambuh jika terkena air dingin -khususnya  mandi junub sebelum shalat subuh dini hari-, maka dibolehkan baginya untuk mengganti mandi junubnya dengan tayamum. Demikian pula jika bagian tubuh lainnya ada yang tidak bisa terkena air akibat suatu penyakit, maka dibolehkan baginya mengganti mandi junubnya dengan tayamum.

  • Hal-hal yang tidak dibolehkan bagi orang junub

Ada beberap hal yang tidak diperbolehkan bagi seseorang yang sedang junub, yaitu:

  • 1. Masuk mesjid; meskipun hanya bagian terasnya saja.
  • 2. Menyentuh mushaf alqur'an;
  • 3. Berdiam diri di dalam mesjid; misalnya saat i'tikaf atau tidur di mesjid ia mengalami mimpi basah, maka segeralah keluar dari mesjid.


  • Hadits-hadits Nabi saw. tentang Mandi junub

1. Seorang Muslim badannya tidaklah najis, meskipun dalam keadaan junub

"Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Nabi saw. berpapasan denganya di salah satu jalan kota Madinah, sedangkan saat itu Abu Hirairah dalam keadaan junub. Maka Aku pun menghindari Beliau saw. dan pergi mandi terlebih dahulu. Setelah itu, Aku menemui Beliau saw. Beliau saw. bertanya"Dari mana engkau hai Abu Hurairah?". Aku berkata:"Tadi aku sedang dalam keadaan junub, aku tidak suka menemuimu dalam keadaan demikian, sedangkan aku dalam keadaan tidak suci. Beliau saw. bersabda:"Maha Suci Allah, sesungguhnya seorang mu'min itu tidak najis".

(al-Bukhari dan Muslim)

Hikmah utama dalam hadits di atas adalah bahwa badan seorang muslim tidaklah najis dan kotor, meskipun dalam keadaan junub.


2. Tata cara mandi junub Nabi saw. menurut istri Beliau saw. Aisyah r.a

"Dari Aisyah r.a, bahwa jika Rasulullah saw. akan melakukan mandi junub, maka beliau saw. membasuh kedua tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti akan melaksankan shalat, lalu mandi. Kemudian beliau saw. menyela-nyela jari dan rambutnya, hinggga beliau saw. yakin badannya bersih. Beliau saw. lalu menyiramkan air ke seluruh tubuhnya tiga kali, kemudian menyiram seluruh bagian tubuhnya lagi".

(Imam al-Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits di atas, tata cara mandi junb nabi saw. secara rinci dan ringkas adalah sebagai berikut:

  • 1) Mencuci tangan;
  • 2) Berwudhu;
  • 3) Mandi;
  • 4) Menyela-nyela jari dan rambut
  • 5) Menyiramkan air terlebih dahulu tiga kali ke seluruh tubuh;
  • 6) Mandi seperti biasanya


3. Mandi Junub bersama pasangan

"Dari Aisyah r.a, ia berkata bahwa dahulu aku pernah mandi junub bersama Raslullah saw. dari satu wadah, kami berdua menciduk air darinya bersama-sama'.

(al-Bukhari dan muslim)

4. Dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum tidur malam, jika belum sempat mandi junub

"Dari Abdullah bin Umar r.a, bahwa Umar bin Khattab r.a bertanya kepada Rasulullah saw.:"Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur dalam keadaan junub ? Rasulullah saw. menjawab:"Ya, jika salah seorang di antara kalian telah berwudhu, maka tidurlah!".

(al-Bukhari dan Muslim)


5. Mandi junub bagi perempuan yang mimpi basah

"Dari Ummu Salamah r.a -Istri Nabi saw.- ia berkata bahwa suatu ketika Ummu Sulaim r.a -istri Abu Thalha r.a- datang kepada Rasulullah saw. dan berkata:'Ya Rasulullah! sesungguhnya Allah swt. tidak pernah malu mengungkapkan kebenaran, apakah seorang perempuan harus mandi jika mimpi basah? Rasulullah saw. bersabda:"Ya, jika ia melihat sesuatu yang keluar".

(al-Bukhari dan Muslim) 

6. Cairan yang itu tidak najis, jika terkena pakaian, maka cukup dibasahkan dan dikeruk, selanjutnya bisa diapakai untuk shalat

"Dari aisyah r.a, aku pernah mengeruk bekas junub dari baju Rasulullah saw. kemudian Beliau saw. menggunakan baju tersebut untuk shalat, sedangkan bekas basahan tersebut masih terlihat".

(Bukhari, Muslim)

Untuk lebih memantapkan bahasan kali ini, silahkan simak pula video pembahasan tata cara mandi junub berikut ini:




Post a Comment for "Tata Cara Mandi Junub"