Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surat al-Fatihah ayat 2



Tafsir Surat al-Fatihah Ayat 2
“Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”

Hikmah dalam ayat ini:
1. Setiap muslim haruslah menanamkan kebiasaan untuk selalu memuji Allah swt, dalam setiap keadaan. Sebab, Allah swt. Telah menyatakan dalam Alquran bahwa jika kita menghitung-hitung nikmat Allah swt. yang telah dianugerahkan kepada kita, maka kita tidak akan sanggup menghitungnya.


2. Kalimat dalam ayat ini adalah kalimat pujian sekaligus kalimat syukur yang berpadu dengan kalimat tauhid pada akhirnya untuk semakin memperbesar keagungan dan keutamaannya.
Kalimat ini mengandung hikmah pula bahwa rasa syukur sejati adalah rasa syukur yang berakar dari kesadaran akan anugerah terbesar dari Allah swt. yang kita gunakan dalam setiap setiap desah nafas, lalu membuahkan ketauhidan yang kokoh dalam bentuk pengakuan kekuasaan Allah swt. Sebagai tuhan yang mengendalikan dan menciptakan seluruh alam semesta dan segala isinya.

3. Kalimat dalam ayat ini adalah kalimat agung yang dengannya seorang muslim yang mengucapkannya mencabut seluruh kesombongan dan rasa bangga terhadap segala sesuatu yang dimilikinya. Hal ini karena ia menyadari dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang dimilikinya saat ini adalah anugerah Allah swt. Yang dititipkan kepadanya untuk digunakan sebagaimana mestinya dan dengan ketundukan kepada aturan-aturan syariat-Nya.

4. Sifat syukur atas segala nikmat adalah salah satu sifat agung yang hanya dimiliki dan menjadi ciri khas seorang muslim sejati. Inilah alas an utama mengapa kalimat syukur ini diletakkan oleh Allah swt. Dalam surat yang menjadi induk dari Alquran, yaitu surat alfatihah ayat kedua.

5. Kalimat dalam ayat ini adalah kalimat pengakuan seorang hamba atas berbagai nikmat dari tuhannya yang tidak dapat ia dustakan jenis dan bentuknya. Jika kalimat ini diucapkan dengan sepenuh hati dan disertai dengan pemahaman terhadap isi dan maknanya, maka hamba tersebut akan termasuk sebagai hamba yang bersyukur dan mendapat jaminan tambahan nikmat dari Allah swt.Sebagaimana firman Allah swt.:
“Dan jika kamu bersyukur, maka sungguh aku akan tambahkan nikmatku atas kamu. Dan jika kamu kufur, maka sesungguhnya azabku sangat pedih”.
(Ibrahim :7)
            Harus kita ketahui bahwa syukur memiliki beberapa syarat yang harus ditunaikan agar Allah swt. Menambahkan nikmat-Nya kepada kita, yaitu:
1)Menyadari sepenuh hati bahwa semua yang kita miliki saat ini adalah anugerah dari Allah swt. Yang dikaruniakan kepada kita melalui usaha halal yang kita lakukan.
2) Tidak membandingkan dan mengangp nikmat yang dimiliki oleh orang lain lebih besar. Kita harus menanamkan dalam diri bahwa yag ada saat adalah anugerah yang terbaik dari-Nya.
3) Memaksimalkan penggunaan nikmat dan segala potensi yang dimiliki saat ini, serta berusaha dengan kemampuan terbaik untuk mengembangkannya.
4) Membiasakan diri mengingat-ingat nikmat Allah pada diri kita dan senantiasa mengucapkan “alhamdulillahi rabbil ‘alamin”.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengutip riwayat yang disampaikan oleh Imam Ibnu Jarir rahimahullah dalam tafsirnya dari al-Hakam bin Umair r.a, bahwa Nabi saw. Bersabda:
“Jika engkau mengucapkan “alhamdu lillahi rabbil ‘alamin”  sungguh berarti engkau telah bersyukur kepada Allah swt. Maka Allah swt. Pasti akan menambahkan nikmat-Nya kepadamu”.

6. Haruslah kita pahami bahwa bersyukur bukan berarti hanya memperbanyak zikir tanpa memperbaiki kinerja dalam mengelola dan menggunakan nikmat yang dimiliki. Akan tetapi kita harus memadukan antara zikir dan perbaikan kinerja yang kita miliki dalam pengelolaan dan penggunaan nikmat yang kita miliki.
*****

Post a Comment for "Tafsir Surat al-Fatihah ayat 2"