Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Mutiara Hikmah Di Balik Perintah Puasa Ramadhan | Renungan Untuk Evaluasi Diri

Setiap ibadah yang disyariatkan dalam agama islam memiliki keunikan hikmah luar biasa yang terkandung di dalamnya. Jika ditelaah secara mendalam, tidak satu pun ibadah sunnah atau pun wajib, melainkan di dalamnya terdapat hikmah yang mesti dipetik dan dinikmati oleh seorang muslim dalam kehidupannya sehari-hari. Tanpa pemahaman dan perenungan terhadap mutiara hikmah yang bertebaran tersebut, seseorang akan kehilangan dan arti sejati dari sebuah ibadah yang dilaksanakannnya.

Demikian pula dengan ibadah puasa ramadhan 2021 yang tinggal 2 hari lagi, di dalamnya terdapat beberapa hikmah wajib yang mesti dipahami dan diselami oleh setiap orang yang melakasanakannya. Pada kesempatan kali ini, saya Aswin Ahdir Bolano akan mengupasnya secara ringkas untuk dijadikan renungan dan bekal menghadapi ramadhan 2021 tahun ini. Berikut uraiannya!

Hikmah puasa ramadhan 2021
Hikmah puasa ramadhan. gambar: pixabay


  • 1. Menjaga Diri dari Makanan dan Minuman yang tidak diperbolehkan

Hikmah nomor satu dari perintah puasa ramadhan adalah t untuk melatih umat islam menahan diri dari segala hal yang tidak diperbolehkan dalam agama. Saat ini, persoalan kesulitan ekonomi menjadi faktor terbesar munculnya berbagai masalah di tengah masyarakat kita. Kerasnya perjuangan untuk mencari penghidupan tidak jarang membuat seseorang untuk menghalalkan segala secara meskipun itu dilarang dalam agama.

Kenyataan inilah yang menjadikan puasa hadir sebagai ibadah berwujud pesantren terbuka semesta, yang di dalamnya disunnahkan berbagai ibadah agar semua umat islam di dunia kembali menyadari bahwa kehidupannya di dunia ini akan dipertanggung jawabkan di sisi Allah swt. Serta agar mereka semua berlatih untuk menjaga diri dari makanan dan minuman yang tidak dibenarkan oleh aturan syariat.

  • 2. Menanamkan Kejujuran Dalam Diri

Salah satu sifat yang sudah sangat langka ditemui di masyarakat kita adalah sifat jujur, khususnya kejujuran dalam diri setiap individu muslim yang mengemban berbagai amanah keumatan dan tanggung jawab kemasyarakatan. Sifat jujur adalah sifat yang sangat mahal, pemiliknya adalah pribadi yang mulia, serta setiap amanah dan tugas kemasyarakatan akan terlaksana dengan baik jika diembankan kepada mereka yang jujur.

Puasa ramadhan hadir dengan ibadah yang hanya diketahui oleh Allah swt. dan pemiliknya, sebab ia adalah satu-satunya ibadah yang wujudnya tidak nampak di mata orang lain sebagaimana ibadah-ibadah lainnya. Di sinilah kejujuran seorang muslim dilatih, mampukah ia mempertahankan kejujurannya di saat kesendiriannya tanpa orang lain yang melihatnya, ataukah ia tetap memilih sebagai orang yang tidak jujur dengan berpura-pura puasa di hadapan orang lain, namun makan di saat kesendiriannya.

  • 3. Menjaga Seluruh Bagian Tubuh dari Hal-hal yang Tidak diperbolehkan

Salah satu hal yang paling sulit dari ibadah ramadhan adalah menjaga seluruh bagian tubuh dari segala hal yang tidak diperbolehkan dalam agama, sebut saja mata dengan apa yang dilihatnya, telinga dengan pendengarannya, kaki kemana melangkahnya, hati dan pikiran dengan apa yang dirasakan dan diinginkannya. Semua bagian tubuh tersebut mesti di jaga saat sedang melaksanakan ibadah puasa. Di sinilah luar biasannya puasa, setiap orang yang melaksanakan ibadah puasa dilatih untuk mengendalikan aktivitas dan penggunaan anggota tubuhnya. Hingga nantinya ia akan berubah menjadi pribadi muslim yang mulia dan terhindar dari hal-hal yang tidak semestinya. 


Lihat Juga:


  • 4. Melatih Kepedulian dan Rasa Persaudaraan Islami

Saat melaksanakan ibadah puasa, terdapat kewajiban membayar zakat yang disebut-sebut sebagai salah satu syarat diterimanya puasa yang dilakukan oleh seorang muslim. Hal ini kemudian menjadi latihan tersendiri bagi seorang muslim untuk tetap peduli terhadap sesama, sesulit apapun kondisi ekonomi diri dan keluarganya.

Luar biasanya lagi, kewajiban zakat tidak memandang status dan kondisi ekonomi seorang muslim, mereka tetap wajib membayar zakat selama puasa ramadhan bagaimana pun kondisi dan keadaannya saat itu. inilah hikmah yang mesti dipetik oleh seorang muslim dalam ibadah ramadhannya, bahwa kepedulian terhadap sesama adalah sifat mulia yang tidak boleh hilang dari diri setiap muslim, apapun kondisi dan status ekonominya.

  • 5. Melatih Kebersamaan Ibadah Dalam Keluarga

Salah satu hal yang paling berharga selama ramadhan adalah momentum kebersamaan dalam ibadah bersama keluarga tercinta. Momentum ini adalah hal yang paling berharga dalam membangun keharmonisan dan ketenangan dalam rumah tangga seorang muslim. Di luar ramadhan, momentum kebersamaan biasanya hanya dihiasi dengan hiburan dan jalan-jalan yang terkadang malah terlalaikannya ibadah-ibadah yang wajib. Namun, pada bulan ramadhan ini momentum itu menjadi momentum kebersamaan yang berbingkai nilai ibadah. Mulai dari sahur bersama, buka bersama, tilawah bersama, dan lain sebagainya.

Kebersamaan dalam ibadah ini haruslah tetap dikenang dan diingat ketika keluar dari bulan ramadhan, sebab jika kembali terlupakan, maka akan sia-sialah latihan kebersamaan dalam ibadah yang dilatih selama 30 hari di bulan ramadhan.

  • 6. Melatih dan Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Ibadah

Tidak bisa dipungkiri bahwa bulan ramadhan menjadikan kuantitas dan kualitas ibadah seorang muslim bertambah dari biasanya. Berbagai ibadah yang tidak dilaksanakan di bulan yang lain, semuanya dilaksanakan dengan baik di bulan yang mulia ini. Inilah hal yang paling mendasar dari ramadhan itu sendiri, yaitu untuk melatih setiap muslim untuk meluangkan waktu ibadah sesibuk apa pun itu.

Harapannya kemudian adalah agar di sebelas bulan setelah ramadhan, mereka akan mampu untuk beribadah dengan kuantitas dan kualitas yang baik, sebagaimana pada bulan ramadhan.

  • 7. Meraih Gelar Taqwa    

Dalam ayat yang populer tentang perintah puasa itu, terdapat pernyataan bahwa tujuan utama puasa adalah menjadikan orang-orang yang melaksanakannya sebagai pribadi yang bertaqwa. Taqwa artinya adalah melaksanakan berbagai perintah Allah swt. dan menjauhi berbagai hal yang tidak diperbolehkan-Nya. Predikat ini akan disandang oleh mereka yang melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya, namun demikian, semoga kita semua mampu meraih predikat ini pada puasa ramadhan mendatang ini.

Post a Comment for "7 Mutiara Hikmah Di Balik Perintah Puasa Ramadhan | Renungan Untuk Evaluasi Diri"